Monday, April 11, 2016

REDPRENEUR #1

“KALAU BERHUBUNGAN DENGAN BISNIS BAGI SAYA NGGAKADA CAPEKNYA, ENJOY BANGET!“
Ya judul diatas merupakan salah satu kutipan dari Sinthia Nurhabibah atau yang akrab dipanggil Sinsin yang saat inimerupakan mahasiswa ilmu komunikasi 2015.
Berawal dari mepetnya uang saku, membuat Sinthia memutar otak untuk menambah uang sakunya. Tepatnya sejak kelas satu SMA dia memulai untuk berbisnis makanan ringan untuk dijual di asrama hingga sampai sekarang yang beralih berbisnis kaos kaki.

MODAL SEUPIL, UNTUNG SEMOBIL

Tak hanya sendiri, Sinthia pun turut menggandeng partner dalam bisnisnya. Bermodalkan seratus ribu rupiah bersama temannya, sekitar dua sampai tiga bulan mereka dapat meraup keuntungan hingga dua setengah juta rupiah. Nominal yang lumayan besar untuk seorang mahasiswi di umuran Shintia. 

Namun bisnisnya juga tak semulus yang dibayangkan, menurutnya salah satu hambatan ada pada promosinya yang masih kurang. Ya tidak mengherankan, ketika seseorang berani mengambil langkah untuk berbisnis dari situ pula mereka harus berani menerima konsekuensi yang ada, dan hebatnya Shintia bisa bangkit dari saat-saat di mana Shintia berada di bawah.

Maka dari itu, mereka pun sekarang sedang fokus membuat brand untuk kaos kakinya. Serta mentoring dengan kang Febi Salam, sang owner Rumah Iga dalam pembuatan brand produk kaos kaki mereka.

BAGI SAYA BISNIS NOMER SATU

Tak hanya kegiatan  perkuliahan dan menjalankan bisnis saja, namun Sinthia aktif juga diberbagai kegiatan diluar kampus seperti YEF (Young Entrepreneur Forum) milik Alzin Group serta HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.) Wah ternyata, Shintia sangat menekuni usaha dia jika kita melihat dari sisi keseriusan dia dari organisasi-organisasi di luar daripada Telkom University itu sendiri, untuk menjadi pengusaha muda, hihi.

Sinthia sangat menyukai bisnis, menurutnya bisnis itu nomor satu. “Menurut saya sih, karena saya suka bisnis, kalau di dalam hidup saya bisnis nomer satu kalau kuliah bisa dikatakan nomer dua. Tapi  bukan berarti juga mengesampingkan kuliah.” –Sinthia Nurhabibah. Itulah yang dikatakan Sinthia, walaupun dia menganggap bisnis itu nomer satu, dia menegaskan bahwa bukan berarti nilai-nilai akademiknya buruk. Dari yang dikatakan Shintia sendiri, jelas bahwasannya iamemiliki keinginan yang tinggi dalam mengatur jadwalnya, agar tidak ada yang terganggu entah itu bisnisnya maupun kewajiban dia sebagai mahasiswi

Sinthia berharap bisnis kaos kakinya lebih banyak diketahui oleh orang lain dan juga dia ingin melakukan promosi sendiri untuk usaha kaos kakinya ini. Penjualan kaos kaki ini juga akan mulai merambah universitas lain seperti Unpad, Unisba, UPI, Universitas Langlangbuana, Universitas Maranata, dan Universitas Widyatama.
Yup, Semangat terus yah Sinthia buat bisnisnya, semoga makin sukses

!!!J

#REDpreneur


0 comments:

Post a Comment