BANDUNG TEL – U –Dalam rangka memperingati Hari Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2015 nanti, kemarin BEM FKB membuat sebuah
diskusi yang bekerjasama dengan Hima Adbis dan Hima Ikom pada tanggal 26
OKtober 2015. Diskusi tersebut mengambil tema “Membangun Pemuda Produktif
Indonesia” .
Diskusi tersebut di ambil alih oleh Muhammad Ikhwan sebagao
moderator. Adapun beberapa mahasiswa/I yang menjadi narasumbernya antara lain :
Rivaldy Niadi Putra ( Ketua BEM FKB Kabinet GREAT ), Edward Patrick ( Ketua HIMA
Ilmu Komunikasi ), M. Luthfi Lazuardi ( Ketua HIMA Administrasi Biasnis ),
Surya Dinda Putri ( Mahasiswi bidang akademik ), Ni Luh Putu Mega Dyah Utami (
Mahasiswi bidang akademik ), dan Putri N. Pratiwi ( Mahasiswi bidang akademik ).
Diskusi ini diawali dengan sambutan Kepala Mentri Luar Negri
BEM FKB yaitu Chichi Anita Dewi dan sambutan dari Ketua BEM FKB yaitu Rivaldy
Niadi Putra, serta dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya
bersama-sama.
Diskusi tersebut berlangsung dengan lancar, serius, dan
santai. Pendapat masing-masing narasumber juga disesuaikan dengan suatu
pernyataan dan pertanyaan dari moderator dapat diterima dalam diskusi tersebut.
Diskusi tersebut membahas mengenai Pemuda Indonesia, MEA terhadap Indonesia, kekuatan
Negara sesuai usia Negara, dan pemuda wajib bela Negara yang diutus oleh Jokowi.
Pemuda Indonesia merupakan satu-satunya harapan Bangsa
dimasa depan nanti. Menurut Putri “kta pemuda bagi saya adalah Agent of Change,
pemuda sukses adalah pemuda yang keluar dari zona nyaman”. Sudah seharusnya
pemuda memiliki sifat-sifat yang dapat membela negaranya sendiri. Kesuksesan
generasi muda dapat meningkatkan kualitas Negara itu sendir. Mega berkata “satu pemuda satu mimpi, pemuda
tidak perlu kritisi, tetapi perlu aksi”. Banyak sekali generasi muda yang belum
melakukan tindakan-tindakan kecil dalam membela negaranya, “contohnya yang
paling kecil aja seperti membuang sampah, masih banyak yang membuang sampah
sembarangan” sambung Edward Patrick.
Dibulan Desember nanti MEA akan masuk ke Indonesia dan itu
akan memberikan dampak negatif atau positif tentunya. Menurut Surya “UMKM akan
survive nantinya ketika MEA datang” .Hal ini akan menjadi tantangan kepada
masyarakat Indonesia sendiri yang sudah seharusnya bangga akan produk lokal. “siap
tidak siap, kita harus hadapi. Saat MEA datang, itu pembelajaran buat kita”
ucap Rivaldy.
Kekuatan Negara dapat dilihat dari unia Negara tersebut
merdeka. 70 tahun usia Negara Indonesia merdeka sudah kuatkah Negara kita ?. Edward
berpendapat “umur bukan jaminan jadi dewasa”. Keuat atau tidaknya suatu Negara bergantung
dengan kemampuan penduduknya dalam membela negaranya. “pemuda harus survive
untuk Negara kita” pendapat Putri.
Rencana jokowi terkait pemuda wajib bela Negara diharapkan dapat
memberikan efektifitas dan produktifitas dari indiividu terhadap negaranya. Mega
mengatakan “itu tergantung diri kita sendiri”. Ada hasil lebih dari sebelumnya yang
diharapkan oleh Jokowi terhadap tindakan-tindakan pemuda. Surya berpendapat “membela
Negara menyangkut mental diri kita. Seperti kita mengerti Pancasila, berhenti
korupsi, dan lain-lain”. Banyak sekali yang harus diperbaiki agar
tindakan-tindakan negatif yang merugikan Negara dapat berkurang bahkan hilang. “hal
ini penting karena krisis moral” ucap Lazuardi.
Diskusi ditutup dengan mengucapkan butir-butir Sumpah Pemuda bersama-sama. serta penyerahan sertifikat oleh Wakil Ketua BEM FKB Kabinet GREAT yaitu Ricky Aditya Putra. (DS)